AKSELARASI TRANSFORMASI DIGITAL PASAR RAKYAT DAN UMKM 

Dr. Budi Pramono, S.I.P., M.M., M.A., (GSC)., CIQaR., CIQnR., M.O.S., M.C.E., CIMMR Melakukan Visiting Science Bersama Tim Guna Akselerasi Transformasi Digital Pasar Rakyat dan UMKM untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dalam Rangka Keamanan Nasional 

Kepulauan Riau, 24 Februari 2023 - Dr. Budi Pramono, seorang pakar ekonomi yang memiliki gelar S.I.P., M.M., M.A., (GSC)., CIQaR., CIQnR., M.O.S., M.C.E., CIMMR, melakukan Visiting Science yang sangat signifikan bersama Tim ke Kepulauan Riau dan Batam pada tanggal 20-24 Februari 2023. Dalam kunjungan kerja ini, fokus utama yang dibahas adalah akselerasi transformasi digital pada sektor pasar rakyat dan UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka keamanan nasional.

Dr. Budi Pramono, selaku sahli ekonomi yang memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam bidang ekonomi, menggali potensi transformasi digital di Kepulauan Riau dan Batam. Kunjungan ini bertujuan untuk mendorong implementasi teknologi digital dalam meningkatkan daya saing pasar rakyat dan UMKM di wilayah tersebut, sekaligus memperkuat keamanan nasional melalui penguatan ekonomi yang kuat.

Kepulauan Riau (Kepri) merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pada triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Kepri mencapai 6,40%, merupakan yang tertinggi di wilayah Sumatera. Pertumbuhan ini didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga. Sektor pariwisata, perdagangan, dan industri pengolahan menjadi penopang utama perekonomian, dengan menyerap sekitar 59,71% tenaga kerja. Hal ini juga berdampak positif terhadap indikator kesejahteraan masyarakat, seperti Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja (TPT), Nilai Tukar Petani (NTP), dan Rasio Gini. Namun, tingkat kemiskinan masih perlu diperhatikan.

Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan IV 2022 didorong oleh peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga. Permintaan industri manufaktur, terutama di sektor elektronik, dari negara tetangga seperti Singapura juga turut berkontribusi. Selain itu, sektor konstruksi mengalami peningkatan yang signifikan akibat permintaan semen yang tinggi, terutama karena adanya proyek pemerintah dan swasta.

Untuk tahun 2023, perekonomian Kepri optimis namun tetap perlu waspada. Pertumbuhan ekonomi akan didorong oleh konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan belanja pemerintah. Namun, terdapat risiko perlambatan permintaan produk ekspor pada semester II 2023 yang perlu diwaspadai.

Pada Januari 2023, terjadi penurunan inflasi di Kepri. Inflasi di dua kota indeks harga konsumen (IHK) di Kepri mencapai deflasi sebesar 0,24% (mtm), yang merupakan deflasi terdalam di Sumatera. Inflasi tahunan juga mengalami penurunan menjadi 4,85% (yoy), yang merupakan angka terendah di Sumatera. Meskipun demikian, angka inflasi tahunan tersebut masih cukup tinggi dan berada di atas sasaran inflasi nasional sebesar 3%±1% (yoy), dipengaruhi oleh inflasi global yang tinggi. Penurunan inflasi bulanan disebabkan oleh turunnya tarif angkutan udara, harga komoditas sayuran, dan harga bensin. Namun, tantangan yang masih dihadapi adalah tantangan dalam meningkatkan produksi pangan lokal guna mencukupi kebutuhan konsumsi. Saat ini, Kepri masih mengandalkan pasokan komoditas pangan strategis dari provinsi lain, sehingga terdapat ketergantungan yang perlu diatasi.

Upaya perlu dilakukan untuk memperkuat ekonomi domestik dan menjaga daya saing ekspor. Salah satu aspek yang menjadi fokus adalah pengembangan ekonomi digital. Potensi ekonomi digital di Kepri sangat besar, terutama dengan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pelaku usaha di Kepri dapat mengoptimalkan pemasaran produk dan jasa mereka secara online, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengembangkan inovasi bisnis yang baru.

Salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS merupakan sistem pembayaran elektronik yang memudahkan transaksi tanpa menggunakan uang tunai secara langsung. Dalam konteks Kepri, QRIS dapat digunakan untuk mendorong elektronifikasi transaksi di berbagai sektor, termasuk pariwisata, perdagangan, dan UMKM. Hal ini akan memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan pembayaran, mengurangi ketergantungan pada transaksi tunai, dan meningkatkan keamanan transaksi.

Selain itu, digitalisasi juga menjadi fokus dalam mendukung UMKM di Kepri. Bank Indonesia telah melakukan langkah-langkah untuk mempercepat digitalisasi UMKM, seperti melalui program digitalisasi UMKM Bank Indonesia. Program ini memberikan dukungan kepada UMKM dalam mengadopsi teknologi digital, meningkatkan kualitas produk dan layanan, serta meningkatkan akses ke pasar melalui platform online.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Sahli Ekonomi Wantannas memberikan penekanan pada pentingnya terus mengembangkan potensi ekonomi digital, memperkuat produksi pangan lokal, dan mendorong digitalisasi UMKM. Dengan mengatasi tantangan tersebut, diharapkan perekonomian Kepri akan terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

Dalam rangkaian kunjungan ini, Dr. Budi Pramono bertemu dengan para pelaku usaha, pemangku kepentingan, serta pemerintah daerah untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan transformasi digital di sektor pasar rakyat dan UMKM. Ia berbagi pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang penerapan teknologi digital dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Selama kunjungan kerja, Dr. Budi Pramono juga melihat secara langsung perkembangan ekonomi di Kepulauan Riau dan Batam. Ia mengunjungi berbagai pusat pelatihan dan inkubator UMKM yang telah berhasil menerapkan teknologi digital dalam usaha mereka. Hal ini memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku usaha lainnya untuk mengadopsi teknologi digital sebagai langkah strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Salah satu kunjungan yang dilakukan adalah ke PT SAT Nusapersada, TBK, perusahaan yang memproduksi smartphone 4G LTE pertama di Indonesia. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari inovasi teknologi yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut dan bagaimana hal ini dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal, terutama dalam sektor UMKM.

Dr. Budi Pramono dan tim juga melihat secara langsung perkembangan pasar rakyat di Kepulauan Riau dan Batam. Mereka mengunjungi berbagai pasar rakyat yang telah menerapkan teknologi digital dalam menjalankan operasional mereka. Dalam kunjungan ini, mereka berinteraksi dengan pedagang dan pelaku usaha lokal, bertukar ide, serta memberikan saran untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pasar rakyat melalui pemanfaatan teknologi digital.

Dalam penutup kunjungan kerjanya, Dr. Budi Pramono menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap upaya transformasi digital pasar rakyat dan UMKM di Kepulauan Riau dan Batam. Ia juga mengimbau semua pihak terkait untuk terus bekerja sama dan saling mendukung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui teknologi digital. Dengan langkah ini, diharapkan perekonomian Kepulauan Riau dan Batam akan semakin kuat, berdaya saing, dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat setempat.***