MENATAP MASA DEPAN  

KERJA SAMA SIPIL-MILITER INDONESIA

MENATAP MASA DEPAN  

KERJA SAMA SIPIL-MILITER INDONESIA 

JILID 1: REFLEKSI HISTORIS

Author :  

Sjafrie Sjamsoeddin

Editor :  

Sovian Aritonang

Herlina Juni Risma Saragih

ISBN: 978-623-8049-30-1 (no.jil.lengkap), 

ISBN: 978-623-8049-31-8 (jil.1 )

15.5 x 23 cm, vii + 114 pg

 

Cover & Layout:

Mia Aksara

 

Penerbit:

CV. Aksara Global Akademia

Anggota IKAPI No: 418/JBA/2021


Harga: Rp. 199.000,-

MENATAP MASA DEPAN  

KERJA SAMA SIPIL-MILITER INDONESIA 

JILID 2: TEORI DAN PRAKTIK

Author :  

Sjafrie Sjamsoeddin

Editor :  

Sovian Aritonang

Herlina Juni Risma Saragih

ISBN: 978-623-8049-30-1 (no.jil.lengkap) ; 

ISBN: 978-623-8049-32-5 (jil.2 ) 

15.5 x 23 cm, vii + 120 pg

 

Cover & Layout:

Mia Aksara

 

Penerbit:

CV. Aksara Global Akademia

Anggota IKAPI No: 418/JBA/2021


Harga: Rp. 199.000,-

SINOPSIS

Buku Jilid 1 membahas mengenai refleksi historis Kerja Sama Sipil-Militer di Indonesia, yang dimulai dengan masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, lalu masa pasca perebutan kemerdekaan, hingga akhirnya kita mencapai era reformasi yang menjunjung kerja sama sipil-militer dalam iklim demokrasi. Buku ini juga merupakan sebuah upaya untuk melihat bagaimana kerja sama sipil-militer diperlukan bagi terwujudnya kekuatan pertahanan yang menopang Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Buku Jilid 2 membahas mengenai Teori dan praktek Kerja Sama Sipil-Militer di Indonesia, yang dimulai dengan masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, lalu masa pasca perebutan kemerdekaan, hingga akhirnya kita mencapai era reformasi yang menjunjung kerja sama sipil-militer dalam iklim demokrasi. Buku ini juga merupakan sebuah upaya untuk melihat bagaimana kerja sama sipil-militer diperlukan bagi terwujudnya kekuatan pertahanan yang menopang Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

Layaknya semboyan yang diserukan oleh Presiden pertama kita, Soekarno, “Janganlah sekali-kali meninggalkan sejarah”. Bagi generasi penerus bangsa, mengetahui sejarah berarti juga memiliki dokumen evaluasi yang dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan hubungan Kerja Sama Sipil-Militer yang lebih baik, baik untuk hari ini, maupun untuk masa depan.

Letnan Jenderal TNI (Purn.) Sjafrie Sjamsoeddin 

Karir militernya diawali di Komando Pasukan Khusus sebagai Komandan Peleton pada tahun 1975, Komandan Kompi, Komandan Batalyon, Wakil Asisten Operasi Komando Pasukan Khusus. Komandan Group-A Paspampres, Komandan Korem 061/SK Bogor, Kepala Staf Garnizun-1 Jakarta, Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Asisten Teritorial Kasum ABRI, Koordinator Staf Ahli Panglima TNI, Kepala Pusat Penerangan TNI, Sekjen Kemhan, dan Wakil Menteri Pertahanan pada tahun 2010 – 2014. Menyandang pangkat aktif militer sebagai Letnan Jenderal sampai tahun 2011.

Bertugas sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam kegiatan Kerjasama Internasional di bidang pertahanan sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2014, Sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) tahun 2012 – 2014, Wakil Ketua Pelaksana Indonesia Asian Games Organizing Commitee 2018, Saat ini bertugas sebagai Asisten Khusus Bidang Manajemen Pertahanan Negara Menteri Pertahanan RI.

Setelah menyelesaikan Akademi Militer 1974, melanjutkan Pendidikan Dasar Perwira Infanteri, Infantry Officer Advance Course di AS, Seskoad dan Lemhannas. Menyelesaikan berbagai kursus spesialisasi militer: Para Komando, Jump Master, Airborne & Path Finder, Free Fall, Intelijen Strategis, Terrorism in Low Intensity Conflict di AS. Menyelesaikan program Master di bidang Bisnis – Administrasi 1994 dan Business School in National University of Singapore pada 2015. NATO School Oberammergau, Jerman pada 2015-2019, National Development Course, National Defence University, Taiwan, 2016. NATO Defence College, Roma, Italy 2018 dan saat ini Mahasiswa S-3 UNHAN RI.

Dianugerahi, 22 Bintang Jasa dan Tanda Kehormatan, termasuk Bintang Dharma dan Bintang Mahaputera Utama. Pada tahun 2014, sebagai Pejabat Tinggi Indonesia Pertama yang menerima anugerah Medali Penghargaan dari The Chinese People’s Association for Friendship with Foreign Countries (CPAFFC). Beliau dilahirkan di Makassar tanggal 30 Oktober 1952. Tinggal di Jakarta, menikah dan dikaruniai satu orang putra dan satu orang putri