Jilid 1:

Buku "Transformasi Digital Manajemen Operasional Industri EBT: Kajian Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam mendukung Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik" membahas tentang bagaimana transformasi digital dapat membantu manajemen operasional industri energi terbarukan untuk mendukung target pemerintah dalam percepatan pengembangan energi terbarukan.

Buku ini mengupas berbagai aspek penting dalam industri EBT, seperti teknologi terkini yang dapat mempercepat pengembangan energi terbarukan, strategi manajemen operasional yang efektif, serta berbagai tantangan dan solusi dalam menghadapi perubahan iklim dan kebutuhan energi yang semakin meningkat.

Kajian bidang EBT dapat membantu mengidentifikasi potensi dan tantangan dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia, serta merumuskan strategi untuk mempercepat penggunaan energi terbarukan dalam penyediaan tenaga listrik. Selain itu, kajian bidang EBT juga dapat membantu dalam pengembangan teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pemberian insentif bagi pengembangan dan penggunaan energi terbarukan. Dengan dukungan kajian bidang EBT yang matang, diharapkan pengembangan energi terbarukan di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, serta membawa manfaat positif bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan.Dengan bahasan yang up-to-date dan terkini, buku "Transformasi Digital Manajemen Operasional Industri EBT" diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna bagi para pembaca yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang industri energi terbarukan dan dampak positif transformasi digital dalam mendukung pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Jilid 2:

Buku Jilid 2 ini membahas Proses produksi bidang manufaktur berbasis EBT yang merujuk pada serangkaian langkah atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa yang diinginkan. Proses produksi terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari perencanaan, pengadaan bahan baku, pengolahan bahan baku, hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan.

Dalam proses produksi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil produksi seperti sumber daya manusia, peralatan, bahan baku, teknologi, dan sistem manajemen. Penting bagi sebuah perusahaan untuk memperhatikan faktor-faktor tersebut untuk memastikan efisiensi dan efektivitas produksi.

Ada beberapa jenis proses produksi, di antaranya adalah:

1. Produksi Massal: produksi dalam jumlah besar dengan menggunakan mesin-mesin produksi yang canggih. Proses produksi ini biasanya digunakan dalam industri otomotif dan elektronik.

2. Produksi Batch: produksi dalam jumlah tertentu dengan karakteristik yang sama. Proses produksi ini biasanya digunakan dalam industri makanan dan minuman.

3. Produksi Job Shop: produksi yang bersifat khusus dan tidak seragam. Proses produksi ini biasanya digunakan dalam industri permesinan dan peralatan rumah tangga.

4. Produksi Custom: produksi yang dilakukan sesuai dengan permintaan konsumen. Proses produksi ini biasanya dilakukan dalam industri perhiasan dan pakaian.

Dalam mengelola proses produksi, ada beberapa metode yang dapat digunakan, di antaranya adalah Lean Manufacturing, Six Sigma, Total Quality Management, dan Business Process Reengineering. Metode-metode tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi, serta meminimalkan biaya produksi.

Selanjutnya dalam perkembangannya transformasi digital telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk dalam proses produksi manufaktur EBT (Elektronik, Barang-barang Tekstil, dan Alat-alat Rumah Tangga). Transformasi digital dalam industri manufaktur EBT dapat memberikan dampak yang signifikan pada efisiensi produksi dan pengurangan biaya produksi.

Berikut adalah beberapa pengaruh transformasi digital pada proses produksi manufaktur EBT:

1. Otomatisasi: Transformasi digital memungkinkan penggunaan sistem otomatisasi pada proses produksi manufaktur EBT, sehingga dapat meminimalkan kesalahan manusia dan meningkatkan efisiensi produksi.

2. Internet of Things (IoT): IoT dapat memungkinkan pengumpulan data secara real-time dari berbagai mesin produksi dan peralatan manufaktur, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan untuk memperbaiki dan memperbaiki kinerja mesin dan peralatan yang digunakan.

3. Analitik Data: Transformasi digital juga memungkinkan penggunaan analitik data untuk memproses data secara cepat dan akurat, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan untuk memahami performa produksi secara keseluruhan dan memperbaiki kinerja produksi.

4. Manajemen Rantai Pasok: Transformasi digital juga memungkinkan manajemen rantai pasok yang lebih efektif dan efisien, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi ke konsumen.

5. Digitalisasi: Digitalisasi dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi pada proses produksi manufaktur EBT dengan mengurangi ketergantungan pada proses manual dan penggunaan kertas.

Dengan memanfaatkan teknologi digital, proses produksi manufaktur EBT dapat menjadi lebih efisien, efektif, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi. Namun, untuk mengimplementasikan transformasi digital pada proses produksi manufaktur EBT diperlukan investasi yang besar dan kesadaran akan manfaatnya dalam jangka panjang.Dengan memahami konsep-konsep tersebut, diharapkan Pembaca dapat lebih memahami dan mengelola proses produksi secara efektif dan efisien.