Penulis : Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si.
Marsekal TNI Muhamad Tonny Harjono, S.E., M.M.
Cover & Layout : Mia Aksara
Ukuran Buku : xi+ 179 hal; 18 cm x 26 cm
ISBN : dalam proses
Diterbitkan oleh:
CV. AKSARA GLOBAL AKADEMIA
Anggota IKAPI No: 414/JBA/2021
E-mail: aksaraglobal.info@aksaraglobal.info
Website: aksaraglobal.info – aksaraglobal.co.id
INDONESIA
Copyright © Desember 2025
Cetakan Pertama
Buku Modernisasi TNI AU Menuju Angkatan Udara Cerdas 2045 menghadirkan sebuah tinjauan komprehensif tentang transformasi kedirgantaraan Indonesia menuju era Angkatan Udara berbasis kecerdasan teknologi. Berangkat dari visi Indonesia Emas 2045, buku ini menegaskan bahwa superioritas udara di masa depan tidak lagi ditentukan semata oleh kekuatan platform tempur, melainkan oleh integrasi sistem digital, kecerdasan buatan, dan kemampuan manusia yang ditingkatkan. Melalui analisis evolusi peran TNI AU, paradigma baru air dominance, serta perbandingan global dengan kekuatan udara dunia, pembaca diajak memahami urgensi modernisasi yang bersifat menyeluruh, adaptif, dan visioner.
Memasuki pembahasan inti, buku ini menguraikan perkembangan teknologi kedirgantaraan yang menjadi tulang punggung transformasi TNI AU, mulai dari jet tempur generasi ke-5 dan 6, konsep loyal wingman, UAV otonom, hingga penerapan AI dalam targeting, sensor fusion, dan pengambilan keputusan di air battlespace. Konsep-konsep baru seperti AI-driven battlespace decision-making, human–machine teaming, cyborg cognitive pilot, air command cloud system, hingga pemanfaatan blockchain dan digital twin menjadi warna inovatif yang membedakan buku ini dari literatur kedirgantaraan nasional lain. Selain itu, doktrin pertahanan udara generasi terbaru dibahas dalam perspektif network-centric warfare, integrasi siber–aviasi–elektronik, serta hadirnya sistem TNI AU yang mampu belajar otomatis dari setiap misi (real-time combat learnability system).
Buku ini juga menekankan bahwa modernisasi TNI AU tidak dapat dilepaskan dari kemandirian industri pertahanan nasional, transformasi SDM, dan penguatan ekosistem teknologi. Kolaborasi strategis antara TNI AU, PT Dirgantara Indonesia, dan BRIN; pengembangan material maju; technopark pertahanan; serta model ToT 2.0 menjadi fondasi bagi lompatan kemandirian teknologi Nusantara. Di sisi lain, pembentukan smart human capital dibahas melalui rekrutmen talenta digital, transformasi akademi TNI AU menjadi kampus teknologi, pelatihan berbasis VR, dan hadirnya kecerdasan buatan sebagai “kopilot strategis". Bab mengenai sistem informasi menampilkan bagaimana big data, cloud, dan analitik prediktif akan menopang kemampuan peringatan dini, komando, hingga pemeliharaan armada melalui augmented reality dan digital twin.
Pada ranah geopolitik, buku ini menguraikan posisi strategis Indonesia di Indo-Pasifik serta bagaimana diplomasi udara, latihan multinasional, dan air power as soft power menjadi instrumen penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berkekuatan udara yang disegani. Bab roadmap modernisasi memberikan arah jelas tahapan penguatan teknologi dan kekuatan udara hingga 2045, dilengkapi skenario perang udara masa depan berbasis pemodelan data. Pembahasan mengenai etika teknologi dan kontrol manusia dalam penggunaan AI otonom menegaskan bahwa modernisasi harus tetap berpijak pada nilai kemanusiaan dan integritas keprajuritan.
Secara keseluruhan, buku ini menghadirkan panduan strategis yang menyatukan teknologi, sumber daya manusia, doktrin, dan geopolitik dalam satu kerangka besar: mewujudkan Indonesia sebagai Smart Air Power Nation pada tahun 2045. Dengan pendekatan futuristik namun grounded pada kebutuhan pertahanan nasional, karya ini menjadi rujukan penting bagi perwira, akademisi, industri pertahanan, dan seluruh pemangku kepentingan yang berkomitmen membangun masa depan kedirgantaraan Indonesia yang modern, berdaulat, dan unggul.
Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si adalah seorang akademisi, peneliti, dan perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang memiliki dedikasi tinggi dalam dunia pendidikan dan pertahanan. Saat ini, beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan Unhan RI, dengan jabatan akademik sebagai Lektor Kepala (754). Kiprahnya di dunia akademik meliputi berbagai posisi strategis, seperti Kepala Program Studi Keamanan Nasional pada Program Doktoral Ilmu Pertahanan, serta sejumlah program studi lain di Fakultas Teknologi Pertahanan, termasuk Teknologi Persenjataan, Teknologi Daya Gerak, dan Industri Pertahanan.
Dr. Ir. Sovian Aritonang menyelesaikan pendidikan Sarjana di bidang Fisika Murni dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1993 serta meraih prestasi sebagai Mahasiswa Teladan. Kemudian, ia meraih gelar Magister Sains di bidang Fisika Biomaterial dan gelar Doktor dalam Rekayasa Bio-material dari Universitas Indonesia, dengan disertasi mengenai simulasi senyawa batu ginjal yang menjadi kontribusi ilmiah penting di bidang kesehatan dan teknologi material. Pendidikan kemiliteran beliau pun lengkap, termasuk mengikuti Sekkau Angkatan 80, Seskoau Angkatan 48, serta pelatihan khusus di luar negeri seperti kursus alat Human Centrifuge di Prancis dan pelatihan Physiological Training Officer di Lakespra Saryanto.
Sebagai sosok yang aktif meneliti, editor dan menulis, Dr. Ir. Sovian Aritonang telah menghasilkan lebih dari 100 judul buku ber-ISBN, lebih dari 60 karya tulis ilmiah berhak cipta, dan empat paten industri sebagai inventor utama. Ia juga aktif sebagai pemateri dalam berbagai seminar nasional dan internasional. Atas kontribusinya di bidang pendidikan, beliau meraih penghargaan The Best Contribution of Education (Asia-Africa Excellence Award, 2022) dan The Best Academician dari D.Y. Patil University, India (2024). Beliau juga masuk dalam dua besar peneliti terbaik berdasarkan Sinta Dikti di lingkungan Universitas Pertahanan. Baru-baru ini (Juni 2025) beliau meraih penghargaan sebagai Juara 3 Nasional Lomba Essai di acara bergengsi 100 Tahun Pahlawan Revolusi D.I. Pandjaitan
Pengalaman internasionalnya sangat luas, termasuk penugasan dan kerja sama profesional di negara-negara seperti Prancis, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Kamboja, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Swiss. Dengan kombinasi kompetensi dalam riset ilmiah, kepemimpinan akademik, pengembangan kurikulum, serta integrasi antara dunia akademik dan militer, Dr. Ir. Sovian Aritonang merupakan sosok teladan dalam pembangunan sumber daya manusia di sektor pertahanan nasional.*
Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, S.E., M.M. adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) sejak 5 April 2024, sekaligus seorang pemikir strategis pertahanan yang memiliki rekam jejak luar biasa dalam pengabdian militer dan kepemimpinan nasional. Lahir pada 4 Oktober 1971, beliau merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1993, serta alumni berbagai pendidikan militer strategis baik dalam dan luar negeri, termasuk Lemhannas RI PPRA LXI tahun 2020.
Kariernya mencerminkan pengabdian total kepada bangsa melalui berbagai posisi penting: dari Danlanud Timika, Danlanud Halim Perdanakusuma, hingga menjabat Pangkoopsudnas dan Pangkogabwilhan II. Sebelumnya, ia juga pernah dipercaya sebagai Ajudan Presiden RI Joko Widodo (2014–2016) dan Sekretaris Militer Presiden.
Sebagai penerbang tempur andal, Marsekal Tonny telah menerbangkan berbagai jenis pesawat tempur utama TNI AU seperti Hawk MK-53, F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27, dan Su-30. Pengalamannya sebagai pilot juga mencakup misi strategis berisiko tinggi, salah satunya adalah keterlibatannya dalam Insiden Bawean tahun 2003, sebuah momen penting dalam sejarah pertahanan udara nasional yang menunjukkan ketegasan dan profesionalisme TNI AU di wilayah udara kedaulatan RI.