Penulis : Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. Anton Nugroho., M.M.D.S., M.A.
Editor : Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si.
ISBN: dalam Proses
Ukuran Buku: 18 x 26 cm; xvi + 110 hal
Cover & Layout: Aksara Publications
Copy Right: @ Oktober 2025
Penerbit:
CV. Aksara Global Akademia
Anggota IKAPI No: 414/JBA/2021
Kantor: Intan Regency Blok W: 12-13, Tarogong, Garut, Jawa Barat,
Kode Pos: 44151
Mobile: 081-2222-3230 – 0895-1961-0629
E-mail: aksaraglobal.info@aksaraglobal.info
Website: aksaraglobal.info – aksaraglobal.co.id
INDONESIA
Buku Generasi Emas Berintegritas merupakan kajian komprehensif yang menguraikan konsep, teori, dan praktik pendidikan pertahanan dalam membentuk sumber daya manusia unggul, berkarakter, dan berintegritas tinggi menuju Indonesia Emas 2045. Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, pendidikan pertahanan tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana pembentukan disiplin dan nasionalisme, tetapi juga sebagai pilar strategis dalam membangun generasi yang tangguh secara intelektual, moral dan spiritual. Buku ini hadir sebagai refleksi akademik dan praktis atas pentingnya integrasi nilai-nilai integritas, kepemimpinan, dan bela negara dalam sistem pendidikan tinggi, khususnya di lingkungan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI).
Bab pertama menjelaskan latar belakang dan urgensi pembangunan generasi emas berintegritas melalui pendidikan pertahanan yang adaptif terhadap dinamika zaman. Bab kedua memperdalam konsep dasar pendidikan pertahanan dari sudut pandang filosofis, normatif, dan global, menegaskan bahwa pembentukan karakter bangsa harus berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan moralitas universal. Selanjutnya, bab ketiga membahas teori Outcome-Based Education (OBE) sebagai pendekatan strategis dalam sistem pendidikan pertahanan, yang menekankan pada capaian pembelajaran nyata untuk menghasilkan lulusan berdaya saing dan berintegritas sesuai visi Indonesia Emas 2045.
Bab keempat memperkenalkan model STEMS (Science, Technology, Engineering, Mathematics, and Security) sebagai pengembangan konsep pendidikan modern yang relevan dengan kebutuhan keamanan nasional. Melalui pendekatan interdisipliner, model STEMS memperkuat kemampuan inovasi, analisis kritis, dan kesiapan teknologi pertahanan dalam menghadapi persaingan global. Bab kelima menyoroti dimensi moral dan etika dengan pembahasan mendalam tentang integritas dan kepemimpinan strategis, menempatkan pendidikan pertahanan sebagai arena pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial generasi muda.
Bab keenam mengangkat semangat nasionalisme dan bela negara sebagai inti pertahanan non-militer, menegaskan bahwa semangat kebangsaan harus terus dipupuk dalam era globalisasi dan disrupsi nilai. Bab ketujuh menganalisis berbagai tantangan pertahanan di era digital, seperti ancaman hybrid warfare, perang siber, serta isu keamanan non-tradisional, dengan menyoroti peran pendidikan pertahanan dalam menyiapkan generasi yang resilien dan adaptif.
Pada bab kedelapan, Unhan RI dikaji sebagai Center of Excellence dalam pendidikan pertahanan yang berorientasi global namun berakar nasional. Pembahasan mencakup kontribusi Unhan RI dalam diplomasi akademik serta peran strategisnya dalam membentuk ekosistem pendidikan yang inovatif dan kolaboratif. Bab kesembilan menyajikan roadmap akademik menuju Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada penguatan daya saing SDM, reformasi kurikulum, dan strategi akademik jangka panjang yang menempatkan Unhan RI sebagai motor intelektual pertahanan bangsa.
Sebagai penutup, buku ini merangkum pentingnya sinergi antara nilai moral, kapasitas akademik, dan kesadaran bela negara dalam melahirkan generasi emas yang berintegritas. Dengan pendekatan teoritis, empiris, dan normatif, Generasi Emas Berintegritas tidak hanya menjadi referensi akademik, tetapi juga inspirasi bagi pendidik, mahasiswa, pembuat kebijakan, dan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama meneguhkan komitmen membangun Indonesia yang berdaulat, tangguh, dan bermartabat di panggung dunia.
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI). Beliau merupakan seorang tokoh militer dan akademisi dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas di bidang pertahanan, manajemen sumber daya manusia, dan hubungan internasional. Menyelesaikan pendidikan militernya di Akademi Militer Indonesia pada tahun 1988, beliau melanjutkan berbagai pelatihan militer spesialisasi seperti Sussarcab Infanteri, Sus Sar PARA, Latihan Komando, hingga Sesko TNI dan US Army War College di Amerika Serikat.
Di bidang akademik, Beliau memiliki latar belakang pendidikan yang multidisipliner, mencakup gelar Sarjana Hukum dari Universitas Merdeka Surabaya, Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana Jakarta, dua gelar Magister yakni Master of Arts dalam Diplomacy and Military Science dari Norwich University, Amerika Serikat dan Master of Defence Studies dari University of Canberra, Australia, serta gelar Doktor Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, beliau juga merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI) tahun 2018.
Pengalaman penugasannya sangat beragam dan mencerminkan kepemimpinan strategis dalam berbagai jenjang komando di lingkungan TNI. Beliau pernah menjabat sebagai Komandan Unit Grup 2 Kopassus, Komandan Batalyon 516/CY, Komandan Korem 163/WSA, Komandan Rindam XVI/PTM, serta Komandan Seskoad dan Komandan Pussenif. Di luar lingkungan militer, beliau juga aktif sebagai dosen tidak tetap di Fakultas Hubungan Internasional Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) sebelum menjabat sebagai Rektor Unhan RI pada tahun 2025.
Selama kariernya, beliau telah menerima berbagai penghargaan kehormatan, antara lain Satyalancana Kesetiaan VIII, XVI, dan XXIV Tahun, Satyalancana Bintang Nararya, Dharma Nusa, GOM VII (Aceh), Seroja, serta beberapa tanda kehormatan tingkat tinggi seperti Satyalancana Bintang Yudha Dharma Pratama dan Satyalancana Bintang Dharma. Keberhasilan akademik dan pengabdian militernya menjadi fondasi kuat dalam kontribusinya terhadap pengembangan pendidikan pertahanan di Indonesia.***